- Back to Home »
- Religi »
- Makan Ketika Lapar, Berhenti Sebelum Kenyang
Bagi kaum muslim, pasti sudah tidak asing lagi dengan hadist Rasululloh SAW ini. Kira-kira bunyinya seperti judul di atas, "Makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang..". (Aku lupa periwayat hadistnya). Suatu sunnah yang bisa di bilang sarat dengan makna terutama berkaitan dengan masalah kesehatan. Namun, seringnya kita cukup susah untuk membiasakan sunnah Rasululloh SAW ini. Biasanya kita berhenti makan ya setelah kenyang. Berhenti makan sebelum kenyang itu seperti melakukan setengah pekerjaan alias tanggung. Begitulah perasaanku selama ini. Hehehe..
Nah, ternyata hikmah sunnah ini untuk kesehatan salah satunya dibuktikan oleh seorang pria tertua di dunia yang bernama Walter Breuning dengan usia 113 tahun pada september 2009 kemarin. Apa yang Ia lakukan sehingga Ia bisa berumur panjang? Berikut aku salinkan kembali artikel yang aku dapat dari detik.com agar tidak berkurang informasi yang didapatkan.
Montana, Walter Breuning tercatat sebagai pria tertua di dunia dengan usianya yang mencapai 113 tahun di bulan September 2009. Breuning ternyata punya rahasia dan tips hidup sehat yang patut ditiru. Apa itu?
Pria asal Great Falls, Amerika itu menyebutkan bahwa rahasia hidup sehatnya adalah dari porsi makan. Ia mengatakan dirinya hanya makan 2 kali sehari sepanjang hidupnya. "Saya selalu menyingkirkan makanan jika sudah 2 kali makan meskipun masih lapar," ujar Breuning seperti dilansir USA Today, Kamis (1/10/2009).
Dengan berat badan 62,5 kg saat ini, Breuning selalu membatasi porsi makannya, baik sarapan maupun makan siang. Ia pun tidak pernah makan apapun di malam hari. "Berat badan saya masih sama dengan berat selama 35 tahun ini," ucap Breuning.
Usahanya untuk tidak makan malam dimulai ketika ia pertama kali pindah dari Minneapolis ke Great Fall pada tahun 1978. Ia tinggal di sebuah apartemen dan harus turun tangga setiap akan makan. Pada tahun 1980, Breuning diminta untuk menjadi manajer di sebuah hotel. Di sana ia bisa mendapatkan makanan apapun yang ia suka.
Awalnya, Breuning selalu bangun pukul 6.15 pagi dan sarapan dengan porsi besar. Ia melakukannya selama 15 tahun. "Saya bisa makan apa saja yang saya mau, layaknya sebuah restoran pribadi saja," ujar Breuning. Tapi setelah itu, ia jadi membatasi makannya 2 kali sehari dan tidak makan malam.
Namun karena Breuning selalu dikirimi paket buah-buahan, ia terpaksa makan buah dalam porsi banyak. Ia juga sering mengonsumsi banyak air putih. Satu hal lagi, ia pun tidak pernah mengonsumsi obat-obatan apapun. Satu-satunya obat yang ia minum adalah aspirin, tapi itu pun hanya sekali.
"Saya selalu minum air putih setiap waktu, setengah gelas kopi saat sarapan dan setengah lagi saat makan siang," tutur Breuning.
Breuning merasa ia selalu hidup sehat-sehat saja sepanjang hidupnya dan percaya bahwa faktor diet makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. "Jika saja orang-orang bisa mengatur pola makannya, pasti mereka akan tetap sehat. Orang-orang yang sakit adalah mereka yang terlalu banyak makan," ujar Breuning.
Selain diet dan mengatur pola makan, Breuning juga mengaku bahwa rahasia hidup sehat dan umur panjangnya adalah kerja keras. Meskipun penglihatannya saat ini mulai kabur, tapi ia membiarkan otaknya terus aktif dengan mendengarkan berita atau sumber-sumber ilmu pengetahuan dari radio atau televisi.
Breuning menjabat sebagai manajer di 2 perusahaan sekaligus hingga usianya 99 tahun. Breuning memulai kebiasannya untuk mengurangi porsi makan dan tidak makan malam sejak 35 tahun yang lalu yaitu sejak usianya 78 tahun. Dan sejak itu pula berat badannya tetap stabil dan ia tidak pernah terkena penyakit apapun.
"Sekali Anda membiasakan tidak makan berlebih, saya yakin di kemudian hari akan sehat. Hindari makan di luar seperti restoran dan sebaiknya makanlah di rumah," ujar pria yang punya menu makan siang favorit yaitu hati sapi dan bawang putih.